KURIKULUM
YANG LINK AND MACTH
Heterogenitas tingkat pendidikan masyarakat,
keterpurukan perekonomian masyarakat, kurang meratanya tingkat pendidikan,
rendahnya mutu lulusan dan banyaknya pengangguran intelektual, serta
pembelajaran yang tidak tepat merupakan tantangan pendidikan yang berakibat
pada pola pikir masyarakat.
Pemerintah sebagai penanggung
jawab terhadap penyelenggaraan pendidikan di Indonesia, memiliki porsi yang
besar pula agar mutu pendidikan tinggi baik dan sesuai dengan tuntutan dunia
kerja. Dilain sisi, pemerintahlah pemegang kebijakan yang bisa menentukan akan
menjadi apa perguruan tinggi pada khususnya dan pendidikan di Indonesia pada
umumnya. Khusus mengenai peran pemerintah, menurut kajian tim, berikut ini
beberapa peran pentingnya dalam meningkatkan mutu pendidikannya agar bisa
sesuai dengan tuntutan dunia kerja saat ini.
Pertama, pembuatan kurikulum
yang link and macth sesuai dengan perkembangan dan memenuhi
tuntutan dunia kerja. Sebagaimana Pada makalah “Tantangan Kurikulum Masa
Depan”, Ir. Hadiwiratama dari LAPI ITB, Bandung menekankan hal-hal berikut ini:
1. Pengembangan
pendidikan dan khususnya kurikulum perlu memperhatikan kecenderungan dunia yang
berubah, antara lain:
- Polarisasi
masyarakat global ke dalam negara-negara inovator teknologi, negara-negara
adaptor teknologi, dan negara-negara yang terkucilkan dari kemajuan teknologi.
- Bidang-bidang
yang menjadi generator utama perubahan dunia, yaitu teknologi informasi,
teknologi biologi, dan teknologi nano.
2. Tuntutan
tata ekonomi baru terhadap SDM yang memiliki kemampuan man of
purpose, man of imagination, man of creativity, dan man of innovation.
3. Industri
berbasis pengetahuan memerlukan tenaga kerja yang amat mahir sebagai knowledge
workers.
Tuntutan ciri SDM masa depan
ini perlu dipenuhi sistem pendidikan, khususnya melalui kurikulum yang
dikembangkan dan diimplementasi. Pemerintah harus mensinergikan sistem
pendidikan nasional dengan sistem ketenagakerjaan nasional dengan mengembangkan
kurikulum yang berbasis kompetensi sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan
pasar kerja.
Dunia pendidikan harus peka
melihat kecenderungan ini. Perguruan tinggi harus beradaptasi terhadap
perubahan akan tuntutan mengenai sumber daya manusia yang mampu menguasai
teknologi. Perguruan tinggi harus focus pada pada pengembangan thinking
skill . Oleh karena itu, sarana dan prasarana pendidikan terutama
laboratorium/bengkel praktek harus memenuhi standar yang ada.
Misalnya saja untuk jurusan
teknik mesin, bengkel kerja masih menggunakan mesin keluaran tahun 90-an yang
saat ini di dunia otomotif mungkin sudah tidak dipergunakan lagi. Akibatnya
ketika mereka terjun langsung ke dunia kerja, mereka kaget akan masalah yang
dihadapi, karena yang ditangani adalah mesin keluaran terbaru. Perusahaan yang
mempekerjakan mereka, menilai ini merupakan kerugian bagi perusahaannya. Pihak
perusahaan harus melakukan training lagi kepada karyawan yang bersangkutan, hal
ini akan membuang waktu dan dana. Sehingga banyak perusahaan yang menganggap
bahwa lulusan kita tidak kompeten.
Dari
hasil pembahasan tim mengenai peran pemerintah dalam meningkatkan mutu
pendidikan di perguruan tinggi, maka bisa kami simpulkan ada beberapa peran,
yaitu:
1. Pembuatan kurikulum
yang link and macth sesuai dengan perkembangan dan memenuhi
tuntutan dunia kerja.
2. Pemerintah harus
membantu dalam mensinergiskan antara perguruan tinggi dengan dunia usaha dan
dunia industry sebagai pengguna jasa.
3. Pengawasan dan
pengontrolan yang tegas terhadap pengelolaan perguruan tinggi.
4. Pemerintah harus
melakukan peningkatan kualitas dosen dan peningkatan kesejahteraanya.
5. Untuk menjembatani
para pencari kerja lulusan perguruan tinggi dengan dunia usaha, Pemerintah
melalui Kemenakertrans sedang menggalakkan pelaksanaan bursa kerja khusus di
perguruan tinggi.
6. Hal yang tidak kalah
penting adalah meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan, kemudian.
7. Pemerintah
mendorong perkembangan wirausahawan melalui pendidikan dan pelatihan yang
sistematis.
Pemerintah
diminta untuk lebih serius untuk menangani dunia pendidikan. Dengan anggaran
yang cukup banyak, selayaknya bisa memajukan dunia pendidikan di Indonesia.
Khusus untuk mutu pendidikan tinggi agar bisa relevan terhadap tuntutan dunia
kerja, pmrintah dihimbau untuk memperhatikan perubahan zaman yang tidak pernah
mandek. Maka, progresifitas pemerintah dituntut lebih agar bisa melihat jauh
kedepan arah dunia pendidikan yang semestinya. Utamanya untuk menghadapi era
globalisasi dan internationalisasi yang tidak bisa dielakkan.
Di
lain sisi, saran untuk semua elemen bangsa untuk bahu membahu ikut membangun
pendidikan Indonesia kedepan, karena sinergisitas antar pemerintah, perguruan
tinggi, dunia kerja dan juga masyarakat sangatlah penting agar capaian yang
diinginkan bisa cepat dan benar-benar terlaksana.